ads
ads

CONTOH PROPOSAL PTK IMPLEMENTASI PENDEKATAN PARTISIPATIF GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DALAM MENENTUKAN KELILING DAN LUAS BANGUN DATAR (Penelitian Tindakan di Kelas IV SDN Cikalang 2 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2007/2008).



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan dilaksanakan mengarah pada tujuan, dengan melibatkan materi, metode, sarana, dan menggunakan pendekatan pembelajaran. Konsep dan teori pembelajaran, khususnya pendekatan pembelajaran, telah banyak dikemukakan para ahli. Dalam menerapkannya, peran guru sangat penting, sebab yang menjadi objek pembaharuan dalam pendidikan salah satunya adalah interaksi antara guru dan peserta didik. Guru diharapkan mampu menerapkan ilmu dan teknologi pendidikan sehingga proses pembelajaran menjadi efektif dan efisien. Waktu yang tersedia bagi guru (jam pelajaran) harus dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga pelajaran yang diberikan membuahkan hasil yang bermanfaat bagi peserta didik maupun bagi masyarakat. Hal ini hanya akan tercapai manakala guru memilih pendekatan yang tepat dalam melaksanakan pembelajarannya.
Pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Bab IV pasal 19-24 dijelaskan mengenai proses pembelajaran  sebagai berikut:
1.        Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
2.        Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan.
3.        Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

Peraturan di atas intinya menjelaskan tiga pokok persoalan proses pembelajaran, yaitu cara menyelenggarakan proses belajar, perlunya keteladanan dalam proses pembelajaran, dan proses pembelajaran itu sendiri secara parsial.
Mengingat pada pasal 19 PP 19 tahun 2005 tentang SNP sebagaimana diuraikan di atas maka proses pembelajaran pada satuan pendidikan harus interaktif, yakni ada komunikasi timbal balik antara guru dengan peserta didik dan peserta didik dengan peserta didik. Proses pembelajaran harus mampu mengembangkan inspirasi guru dan peserta didik, berlangsung dalam situasi yang menyenangkan. Mengajar pada hakekatnya merupakan upaya guru dalam memberikan kemungkinan kepada peserta didik agar terjadi proses belajar. Sebagaimana menurut Gagne & Briggs, (dalam Muhamad Ali, 1998) ”Intruction is a set of event which affect leaners in such a way that learning is facilitated”. Maksudnya, yang penting dalam mengajar bukan menyampaikan bahan ajar, tetapi bagaimana peserta didik secara aktif dapat mempelajari bahan sesuai tujuan. Pernyataan ini mengandung pesan bahwa pembelajaran harus mengaktifkan peserta didik, dengan kata lain bagaimana guru membelajarkan peserta didik, bukan sekedar menyampaikan ilmu pengetahuan. Muhammad Ali (1998:34) menjelaskan bahwa :
Selain disebabkan oleh ketidaktepatan metodologis, gairah belajar juga berakar pada paradigma pendidikan konvesional yang selalu menggunakan metode pengajaran klasikal dan ceramah, tanpa pernah diselingi berbagai metode yang menantang untuk berusaha. Termasuk adanya penyekatan ruang struktural yang begitu tinggi antara guru dan peserta didik.

Peristiwa yang umum terjadi di sekolah dasar, termasuk di SDN Cikalang 2 ialah peserta didik kurang berpartisipasi, kurang terlibat, dan tidak punya inisiatif serta kontributif baik secara intelektual maupun emosional. Pertanyaan dari peserta didik, gagasan, ataupun pendapat jarang muncul. Dalam kondisi seperti ini maka diperlukan adanya inovasi dan kreativitas guru untuk mengembangkan sistem pembelajaran yang konvensional kepada sistem pembelajaran yang dapat menumbuhkembangkan aktivitas serta motivasi belajar peserta didik.
Setidaknya ada 3 faktor penyebab rendahnya partisipasi peserta didik dalam PBM, yakni :
1.    Peserta didik kurang memiliki kemampuan untuk merumuskan gagasan sendiri.
2.    Peserta didik kurang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat kepada orang lain.
3.    Peserta didik belum terbiasa bersaing menyampaikan pendapat dengan teman yang lain.
Kesalahan di atas tidak hanya bisa dibebankan kepada peserta didik saja, tetapi gurulah yang pertama bertanggung jawab. Guru kadang-kadang secara sadar atau tidak menerapkan sifat otoriter, menghindari pernyataan dari peserta didik, menyampaikan ilmu pengetahuan secara searah, mengganggap murid sebagai penerima, pencatat, dan pengingat. Oleh karena itu, menurut Suparno (1994 : 36) bahwa :
Guru hendaknya memiliki pemahaman yang memadai tentang peserta didik yang menjadi sasaran tugasnya. Pemahman ini mencakup kesiapan, kemampuan, ketidakmampuan, dan latar belakang peserta didik yang semua itu akan membantu guru dalam melaksanakan tugasnya dengan baik.

Bertolak dari permasalahan di atas, guru perlu memberikan respon positif secara konkret dan objektif yang berupa upaya membangkitkan partisipasi peserta didik, baik dalam bentuk kontributif maupun inisiatif. Partisipasi kontributif meliputi keberanian menyampaikan refleksi kepada guru, baik dalam bentuk menyampaikan pertanyaan, pendapat, usul, sanggahan, atau jawaban, termasuk partisipasi mengikuti pelajaran dengan baik, mengerjakan tugas terstruktur di kelas dan di rumah dengan baik. Sedangkan partisipasi inisiatif, yaitu inisiatif peserta didik secara spontan dalam mengerjakan tugas mandiri tanpa terstruktur, inisiatif untuk minta ulangan formatif dan subsumatif secara lisan, inisiatif mempelajari dan mengerjakan materi pelajaran yang belum dan akan diajarkan serta inisiatif membuat catatan ringkas dan inisiatif dalam bentuk lainnya.
Permasalahannya, model pembelajaran bagaimanakah yang dapat meningkatkan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran matematika. Dari hasil diskusi dengan guru matematika di SDN Cikalang 2, disepakati dilakukan suatu penelitian tindakan dengan menerapkan model pembelajaran partisipatif. Berdasarkan hal itu maka penelitian ini diberi judul: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PARTISIPATIF GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DALAM MENENTUKAN KELILING DAN LUAS BANGUN DATAR (Penelitian Tindakan di Kelas IV SDN Cikalang 2 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2007/2008).

B.     Identifikasi dan Batasan Masalah
Dari latar belakang masalah teridentifikasi ada beberapa permasalahan pembelajaran yang membutuhkan penyelesaian secara tepat, antara lain :
1.      Peserta didik kurang berpartisipasi, kurang terlibat, dan tidak punya inisiatif serta kontributif baik secara intelektual maupun emosional.
2.      Guru belum banyak melakukan inovasi dan kreativitas mengembangkan sistem pembelajaran.
3.      Peserta didik kurang memiliki kemampuan untuk merumuskan gagasan sendiri.
4.      Peserta didik kurang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat kepada orang lain, dan
5.      Peserta didik belum terbiasa bersaing menyampaikan pendapat dengan teman yang lain
Dari beberapa masalah yang teridentifikasi sebagaimana disebutkan di atas, maka penulis mencoba membatasi permasalahan yang akan diteliti pada persoalan menerapkan pendekatan partisipatif guna meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik dalam menentukan keliling dan luas bangun datar.




C.    Perumusan Masalah
Permasalahan yang diteliti, dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
a.    Bagaimana merencanakan pembelajaran dengan mengimplementasikan pendekatan partisipatif dalam meningkatkan hasil belajar matematika pada kompetensi dasar menentukan keliling dan luas bangun datar di Kelas IV SDN Cikalang 2 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya?
b.    Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan partisipatif dalam meningkatkan hasil belajar matematika pada kompetensi dasar menentukan keliling dan luas bangun datar di Kelas IV SDN Cikalang 2 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya ?
c.    Bagaimana hasil belajar peserta didik pada kompetensi dasar menentukan keliling dan luas bangun datar di Kelas IV SDN Cikalang 2 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya setelah menggunakan pendekatan partisipatif ?

D.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalahnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang :
a.    Perencanaan pembelajaran dengan mengimplementasikan pendekatan partisipatif dalam meningkatkan hasil belajar matematika pada kompetensi dasar menentukan keliling dan luas bangun datar di Kelas IV SDN Cikalang 2 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.
b.    Proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan partisipatif dalam meningkatkan hasil belajar matematika pada kompetensi dasar menentukan keliling dan luas bangun datar di Kelas IV SDN Cikalang 2 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.
c.    Hasil belajar peserta didik pada kompetensi dasar menentukan keliling dan luas bangun datar di Kelas IV SDN Cikalang 2 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya setelah menggunakan pendekatan partisipatif.
2.      Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat secara teoretis maupun secara praktis. Dalam pandangan penulis manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.
a.       Manfaat teoretis
Secara teoretis hasil penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan wawasan tentang proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan partisipatif, dan cara meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika.
b.      Manfaat Praktis
1)      Memberi kontribusi positif terhadap prosedur menyelesaikan masalah keliling dan luas bangun datar dengan menggunakan pendekatan partisipatif dalam pembelajaran matematika di SD.
2)      Proses belajar mengajar di kelas tidak lagi berjalan secara monoton.
3)      Hasil belajar dapat dirasakan manfaatnya langsung oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
4)      Aktivitas belajar peserta didik dalam mengerjakan tugas mandiri, kelompok, baik yang terstuktur maupun yang menjadi meningkat.
5)      Peserta didik lebih bersemangat untuk mengikuti pelajaran matematika.
6)      Bagi guru SD hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mengembangkan model pembelajaran matematika yang efektif dan efisien.
0 Komentar untuk "CONTOH PROPOSAL PTK IMPLEMENTASI PENDEKATAN PARTISIPATIF GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DALAM MENENTUKAN KELILING DAN LUAS BANGUN DATAR (Penelitian Tindakan di Kelas IV SDN Cikalang 2 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2007/2008)."

Back To Top