ads
ads

Pengertian Hagiografi

 Pengertian Hagiografi

Hagiografi menurut KBBI adalah ha-gi-o-gra-fi artinya buku atau tulisan yang memuat riwayat hidup dan legenda orang-orang suci, atau dengan kata lain Hagiografi adalah riwayat hidup orang-orang suci.
Pengertian hagiografi dalam bahasa Arab adalah disebut dengan “sirah al-qiddisin” yaitu Literatur Form the Lives and Legends of Sains, sumber-sumber tulisan yang menceritakan tentang kehidupan dan legenda orang Suci.
Dalam pandangan lain pengertian hagiografi itu adalah hagiografis. Hagio artinya mulia, suci, dan grafi artinya tulisan. Jadi hagiografis adalah karya tulis yang mengisahkan “sejarah” dan kejadian-kejadian mulia dari tokoh-tokoh suci yang seringkali bersifat hiperbolis (berlebih-lebihan) dan tidak mengakar dalam kejadian keseharian kita. 
Sebagai informasi yang menunjang pada pembahasan tentang hagiografi adalah hasil diskusi Ajid Thohir dengan mahasiswa Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung , yaitu bahwa hagiografi memiliki tiga unsur.
Pertama bahwa dalam cataan hagiografi terdapat rawi (penyampai /pelapor) dan saksi (orang yang melihat) kejadian dan peristiwa yang diperlihatkan tokoh. Tentu saja untuk rawi dan saksi ini agar sampai pada akurasi data yang valid perlu diuji (takhrij) dari personalitas seperti kejujuran dan pengakuan dari rang banyak (mutawatir). Meski memang mirip dengan telaah hadits, tetapi dalam kajian sejarah tidak terlalu ketat, karena aspek yang diambil dari hagiografi adalah ibrah. Tidak seperti hadits yang berimplikasi hukum dan peribadahan yang harus benar-benar otenntik dari otoritas Islam, yaitu Allah dan RasulNya.
Kedua adalah personalitas tokoh yang dituliskan dalam hagiografi sebagai pelaku sejarah (agent of history). Sebagaimana sudah menjadi konsensus dalam ilmu sejarah bahwa sejarah bersifat idiographic (menuturkan peristiwa dan kejadian) dan cronicus/diacronic (memanjang dalam waktu). Dalam konteks ini, seorang pelaku sejarah adalah manusia yang berada dalam ruang dan waktu. Kehidupan manusia (tokoh) inilah yang menjadi sejarah, jika dituliskan secara kronologis dengan berbagai peran dan pribadi  beserta aktivitasnya. Banyak tokoh dalam sejarah Islam yang dituliskan oleh muridnya atau yang menulis sendiri autobiografi (catatan memoir) kemudian menjadi warisan bagi para murid dan keluarganya.
Dalam sejarah Islam, banyak ulama mazhab yang kiprah dan sejarah hidupnya dimuat dalam kitab manaqib yang ditulis oleh para muridnya. Dalam manaqib tentunya ada peran rawi dan saksi, seperti para sahabat, murid, dan keluarga dari tokoh yang dituliskan dalam manaqib. Jika ditemukan kitab biografi ditulis sendiri oleh tokohnya maka bisa disebut autobiografi, maka untuk menguji otentitas dari karya, perlu konfirmasikan pada orang-orang terdekat atau yang pernah berhubungan dengan tokoh tersebut. Jika benar, maka catatan yang disandarkan pada tokoh tersebut bisa diakui sebagai sumber sejarah. Dalam hal ini sesuai kaidah ilmiah sejarah , maka perlu kritik internal dan eksternal untuk sampai pada otentisitas peristiwa atau tokoh.
Ketiga adalah realitas karamah yang dialami sang tokoh (manusia) secara individu atau peristiwa yang dirasakan dan dilihat sendiri yang tak melibatkan orang banyak, atau yang ada di luar ruang dan waktu berupa mimpi dan ekstate (hilang kesadaran). Karena fenomena tersebut berlaku dalam ranah kajian non empiris, maka dibutuhkan penjelasan dengan menggunakan interpretasi filsafat, tasawuf, psikologi, dan teologi.
Secara singkat dalam hagiografi terdapat unsur tokoh, rawi atau saksi, dan realitas karomah. Jika dihubungkan dengan kaidah ilmu sejarah, hanya dua unsur yang masuk dalam ranah historis, yaitu rawi atau saksi dan tokoh. Sedangkan realitas karamah berada di luar ruang dan waktu meskipun dialami dan dirasakan oleh sang tokoh. Amat sulit untuk disebut realitas empiris karena paradigma historis didasarkan pada pengalaman manusia yang tampak dan terlihat, yang didasarkan pada ruang dan waktu disertai dengan evidensi yang faktual dan kronologis. Sedangkan yang non faktual masuk dalam pengalaman kejiwaan, yang tentunya ini terkait dengan tekanan hidup atau persoalan batin yang melingkupi sang tokoh (manusia). Karena itu, yang dibutuhkan adalah standar evidensi agar realitas non faktual masuk dalam realitas empiris. Inilah kekurangan ilmu sejarah yang didasarkan paradigma modern, yang hanya didasarkan pada logico empirico (kahartos sareng kabuktos). Di luar yang dua hal tersebut kerap diabaikan danmasuk dalam disiplin berupa teosofi, teologi, dan mistisisme.
Dari paparan di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa hagiografi adalah keunggulan-keunggulan yang terdapat pada orang-orang yang mulia, suci, dan ditulis sebagai bukti sejarah.

2.    Biografi dan Autobiografi
Secara bahasa, biografi berasal dari kata bios, dan graphien. Bios dalam bahasa yunani, berarti hidup, dan graphien berarti tulis. Jadi biografi adalah tulisan mengenai perjalanan atau kisah riwayat hidup, dari seseorang. Secara lebih lengkap, biografi adalah sebuah catatan yang dibuat oleh seseorang, mengenai perjalanan hidup orang lain.
Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekedar daftar tanggal lahir atau mati, dan data-data pekerjaan seseorang. Biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut. Dalam biografi tersebut dijelaskan secara lengkap kehidupan seorang tokoh sejak kecil sampai tua, bahkan sampai meninggal dunia. Semua jasa, karya, dan segala hal yang dihasilkan atau dituliskan oleh seorang tokoh dijelaskan juga.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) online, biografi adalah riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain. Sedangkan autobiografi yakni riwayat hidup pribadi yang ditulis sendiri.
Dalam laman wikipedia, biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekedar daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut. Dalam biografi tersebut dijelaskan secara lengkap kehidupan seorang tokoh sejak kecil sampai tua, bahkan sampai meninggal dunia. Semua jasa, karya, dan segala hal yang dihasilkan atau dilakukan oleh seorang tokoh dijelaskan juga.
Sedangkan autobiografi disebut juga otobiografi yang berasal dari bahasa Yunani yang memiliki pengertian yakni biografi yang ditulis oleh subjeknya (atau, dalam penggunaan modern, dikarang bersama-sama dengan penulis lain. Lebih lanjut dalam Wikipedia tersebut bahwa pengarang biografi biasanya mengandalkan berbagai sudut pandang dan bemacam ragam dokumen, sedangkan otobiografi bisa saja didasarkan sepenuhnya pada ingatan pengarang. Otobiografi juga terkait dengan memoar, dan kadang-kadang agak sukar membedakan keduanya.
Dari pengertian yang diambil dari KBBI dan Wikipedia diatas, maka dapat kita simpulkan perbedaannya sebagai berikut:
1.    Informasi yang terkandung dalam sebuah biografi ditulis oleh orang lain dengan mengandalkan studi literatur, dokumen penting, atau bahkan dengan memanfaatkan narasumber sebagai saksinya dalam mengungkap persitiwa dengan fakta-fakta yang ada. Informasi biografi seseorang biasanya akan mengandung hikmah, motivasi dan sejarah penting yang dapat dijadikan suri teladan bagi yang membacanya. Subjek dalam penulisan biografi mengarah kepada orang-orang besar atau tokoh terkenal yang mempunyai banyak jasa, karya ataupun pemikirannya yang banyak bermanfaat untuk kehidupan manusia.     
2.    Sedangkan autobiografi atau otobiografi ditulis oleh sendiri atau dengan pengarang lain berdasarkan pengalamannya selama ia menjalani kehidupannya. Biasanya akan berisi informasi mengenai masa kehidupannya dari yang sulit hingga mencapai keberhasilan. Seringkali isi dalam autobiografi hanya menampilkan informasi yang bersifat positif. Sebagai contoh dalam ranah politik seringkali penulisan buku autobiografi dari seorang pejabat bertujuan untuk pencitraan. Walaupun tidak semuanya dengan tujuan tersebut akan tetapi inti dari autobiografi ini adalah agar masyarakat mengenal dan mengetahui dengan apa yang dilakukannya selama ia hidup sehingga bisa diambil hikmah atau pelajaran berharga bagi pembacanya.
0 Komentar untuk " Pengertian Hagiografi"

Back To Top